Naik Tram dari Homestay Hingga Day Light
SUNGGUH
tak pernah membayangkan akan tiba suatu masa saya harus "melepaskan"
anak-anak dari pelukan. Ini yang terjadi ketika dua anak saya Abdul
Wahidin (16 thn) dan Siti Nurwahida (16 thn) memilih Melbourne,
Australia sebagai tempat menuntut ilmu selepas dr SMP Al Azhar Jakarta.
PADA
awalnya memilih sekolah untuk si Kembar,adalah pilihan yang sulit. Si
Kembar, begitu biasa kami menyapa dua buah hati saya yang memang
kelahirannya hanya dibedakan beberapa menit saja.
Setelah
tamat SMP saya harus mencarikan sekolah lanjutan, SMA. Tentu saja,
sebagai orang tua, saya mau sekolah yang terbaik untuk mereka.
Pilihannya ada dua. sekolah di Indonesia atau di luar negeri. Setelah
berkonsultasi dengan orang tua, akhirnya pilihan jatuh. Si Kembar akan
sekolah di Melbourne, Australia.
Berat
rasanya melepas mereka yg masih umur 16 tahun. Tapi demi masa depan dan
mengajarkan mereka supaya bisa mandiri, akhirnya saya harus ikhlas.
Kami
berangkat ke Melbourne 3 April, pukul 22.30 Wib. Tiba salah satu kota
besar di Australia itu pada Kamis Pukul 9.00 pagi. Ada perbedaan waktu 4
jam dari Makassar.
Suhu di Melbourne mencapai 10 derajat saat kami tiba.
Stibanya di Bandara, Kami langsung dijemput dr perwakilan sekolah dan diantar langsung ke homestay untuk si kembar.
Oya,
sekolah yg kami pilih untuk buah hati saya adalah Taylors College. Dari
beberapa informasi yg kami dpatkan, sekolah ini sangat terkenal di
Australia dn New Zealand.
Berdiri sejak 1920, Taylors
College memiliki cabang di beberapa kota besar di Australia. Di
antaranya Auckland, Sidney, Melbourne dan Perth. Saya tertarik dengan
visi sekolah ini, yaitu trust, preparation, care, community dan success.
Setidaknya mereka berhasil meyakinkan saya bhw sekolah ini mampu
menghasilkan lulusan-lulusan terbaik.
Memang Taylors College memiliki link yang kuat dgn bbrapa universitas ternama di Australia, seperti Sidney University.
Oya, setahu saya ada beberapa tokoh di Makssar yg menyekolahkan anaknya di tempat yg sama dgn Kembar.
Ada
beberapa macam program ditawarkan di sekolah ini. Ttp utk si Kembar,
kami memilih setingkat SMA yg di sini disebut year 10, year 11 dan year
12. Si kembar ada disalah satunya.
Kami
jg memilih Melbourne, krn kota ini terkenal sebagai "kota pelajar" di
seantero Aussie. Kotanya terasa akrab untuk menjadi tempat tinggal. Saya
jg membaca bhw kota ini pernah diberi penghargaan sebgai "The Most
Liveable Cities oleh majalah The Economist. Sudah lama sih, sekira tahun
2004 lalu. Entah yah, apakah msh tetap sama? Tapi, sy bs merasakannya
hingga skrg.
Maka, disela-sela
mengurusi kedua buah hati bersekolah, saya berusaha menikmati suasana
ibukota negara Bagian Victoria ini. Anda yg pernah ke sini, pasti sudah
bs tahu bagaimana indahnya kota ini, bersih dan tertib. Dengan
jalur-jalur tram atau kereta api yang banyak melintas kota. Melbourne
mmg terkenal dgn kota tramnya. Kereta api menjadi transportasi
publiknya. Bahkan ada yg gratis.
Hari pertama kembar sekolah, mereka naik Tram (kereta listrik dalam kota) dari homestay ke sekolah sekitar 20 menit.
Melbourne
memang menjadi ikon utama dari industri pendidikan Australia, menjadi
pusat tujuan pelajar dari seluruh dunia. Inilah kota pendidikan nomor
satu di Australia.
Namun, cuaca di kota
terbesar kedua di Australia ini tdk menentu, undpredictable. Saat kami
datang, suhux 10 derajat. Ttp, bisa tiba-tiba berubah menjadi hangat 20
derajat. hari ini panasnya cukup lumayan. Saya harus melepas jaket
ketika menyusuri kota dengan bangunan yg bergaya victoria ini. Pernah
juga suhunya sampe 15 derajat. Sampai-sampai ada istilah, Melbourne bs 4
musim dalam 1 hari. Mmh, cukup merepotkan juga. Tetapi, sy berusaha
menikmatinya.
Karena di Australia
memiliki standar waktu yg berbeda-beda di antara negara bagian, maka,
sering juga terjadi perubahan waktu, apakah dimajukan atau dimundurkan
yg disebut Day Light. Dan pada 7 april kemarin waktu dimundurkan selama 1
jam. Berlaku sejak tgl itu hingga bulan September.
Dinamakan Day light karna matahari terlambat terbit. Ini biasa terjadi pd pergantian musim. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar