VENEZIA atau Venice, kota terakhir di Italia yang kami
kunjungi. Kota ini benar-benar romantis,
mulai dari pemandangannya hingga orang-orangnya.
Laporan : Deni Alwi Hamu, Venezia

Pagi
harinya, kami mulai menyusuri Venezia
kota yang terkenal sangat romantis. Benar-benar romantis. Ini bukan hanya soal
pemandangan bangunan dan gedung-gedung yang bergaya klasik dan kanal-kanal yang
ditawarkan kota yang terletak tepat di bibir Laut Adriatik di Timur Laut Italia
itu.
Tetapi juga,
hampir di setiap perjalanan yang kami lewati, selalu ada pasangan lelaki dan
perempuan yang tengah bermesraan. Berpelukan dan ciuman di tengah kota, menjadi
pemandangan yang biasa di Venice.
Mmh..
benar-benar romantis.
Venice identik
dengan kota mengapung. Bayangkan saja, kotanya
terdiri dari 117 pulau kecil yang
terhubungkan dengan 150 jembatan dan 400-an kanal. Untuk menuju dari
satu pulau ke pulau lain, kita mengendarai
taksi air. Di Kota Venice tak ada
mobil atau kendaraan bermotor. Sarana transportasinya hanyalah perahu bermotor
atau berjalan kaki menelusuri jalan-jalan setapak. Tanpa sadar, dua hari itu,
kami telah berjalan sejauh 15 km. Sungguh tak dibayangkan sebelumnya. Saya sempat drop, karena kelelahan.
Hari kedua di
kota ini, kami menuju Piazza San Marco, alun-alun kota Venezia. Tempat ini biasa disebut juga Piazetta Santo
Markus. Hingga kini masih menjadi simbol keindahan Venezia.
Di Piazza
San Marco, juga terkenal tempat burung-burung merpati jinak. Cukup membawa remah-remah roti atau pipilan
jagung, buru Dara itu akan menghampiri
kita.
Karena hanya
di Venice ada Gondola asli, yaitu sampan
dayung tradisional, maka kesempatan itu
tak kami lewati. Meskipun terasa dingin berada di air. Kami menelusuri
kanal-kanal sempit menggunakan Gondola. Sesekali
si pengayuh sampan bersenandung dan bersiul
lagu-lagu tradisional Italia. Sungguh romantis.
Di kota kanal
ini, di sepanjang jalan berjajar
gedung-gedung dengan gaya klasik menjual barang-barang bermerek dan souvenir. Serta penjual makanan. Tak terasa malam tiba. Kami telah menghabiskan
waktu dua hari di kota yang menjadi lokasi syuting film the Tourist, yang
dibintangi Angelina Jolie itu.
Belum puas
rasanya, tetapi harus disudahi. Sungguh perjalanan
yang indah dan menyenangkan. Saya berterima
kasih sekali kepada Kak Hendra Gunawan dan Anita Yuniarsih yang sudah
mengundang kami ke Swiss. Juga telah menemani saya dan adik Widya Alwi Hamu
berkeliling Eropa. Sungguh pengalaman yang luar biasa menyenangkan. Merci…(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar